Wednesday, April 9, 2014

Review Film Confession of Shopaholic

Pada tugas kali ini penulis akan mencoba mereview kembali film yang dipertontonkan pada perkuliahan sebelumnya yaitu Confession of Shopaholic melalui sudut pandang teori-teori yang berhubungan dengan globalisasi dan perilaku konsumerisme. Terlihat pada film tersebut bagaimana, Rebecca Bloomwood sang pemeran utama dari film ini yang akan disebut selanjutnya pada review ini dengan “masyarakat” untuk mendefinisikan yang lebih luas lagi. Film dengan latar atau setting yang diambil di negara Amerika tersebut, bagaimana menunjukan masyarakat Amerika sebagai salah satu negara maju paling modern didunia begitu terbelenggu dengan kemajuan zaman yang ditandai dengan adanya globalisasi dan meningkatnya perilaku konsumsi masyarakatnya sebagai akibat dari perkembangan dunia.
Pada film tersebut Bloomwood sebagai gambaran dari masyarakat modern saat ini hidupnya begitu terbelenggu dan terkuasai oleh modernitas lebih rinci lagi dalam hal mode atau fashion. Bagaimana masyarakat modern saat ini layaknya terikat kepada sesuatu yang sebenarnya menguasai seperti masyarakat yang hidup pada abad sebelum pencerahan yang terbelenggu oleh kuasa dogma agama. Masyarakat seperti terikat dan begitu membutuhkan akan sebuah barang atau komoditas ekonomi yang dihasilkan oleh para kapitalis contohnya mode berbusana. Dalam bahasanya Marcuse yang terjemahkan dalam karyanya yang paling populer yaitu One Dimensional Man, dimana masyarakat modern saat ini adalah masyarakat yang One Dimenson atau satu dimensi. Masyarakat modern saat ini dengan “kesadarannya” mengikuti begitu saja jalan kehidupan yang sebenarnya telah dikuasai oleh para kapitalis demi kepentingan dan tujuan mereka. Kapitalis dengan sengaja menciptakan “kesadaran palsu” kepada masyarakat modern kini, dengan menawarkan teknologi-tekonologi yang semakin maju yang menandakan kehidupan modern yang “katanya” dapat meringankan dan membantu pekerjaan manusia agar lebih cepat dan efisien. Hal inilah yang dilihat oleh Marcuse, bagaimana pada zaman modern ini antara needs atau kebutuhan dan wants atau keinginan batasnya menjadi kabur. Seperti pada film tersebut bagaimana si Bloomwood tidak dapat mengontrol dirinya untuk tidak berbelanja pakaian-pakaian yang sebenarnya ia sendiri tidak membutuhkannya, namun didalam diri ada keinginan untuk membeli agar lebih terlihat modern atau dalam bahasa anak gaul, agar kelihatan lebih Hits.
Tidak berbeda jauh dengan Marcuse, Jean Baudrillard juga melihat masyarakat modern kini adalah sebagai masyarakat yang konsumtif. Baudrillard melihat perilaku konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat modern kini juga penting untuk dilihat selain hubungan-hubungan produksi-produksi oleh para pemilik kapita untuk menjelaskan dinamika kehidupan masyarakat modern. Ketika Marx melihat masyarakat dari sudut pandang produksi dimana siapa yang menguasai moda produksi atau materi maka dapat menguasai dan mempengaruhi masyarakatnya. Baudrillard kritis melihat hubungan yang terdapat pada kegiatan konsumsi atau paska produksi dalam konteks ini berbelanja yang dilakukan oleh masyarakat yang mana justru mengkonsumsi sign atau tanda. Banyak plesetan yang didapatkan penulis ketika membaca tulisan tentang Baudrillard dan tema-tema konsumsi. Ketika filsuf Descartes mengatakan “Cogito Ergo Sum” yang berarti aku berpikir maka aku ada, maka pada zaman modern saat ini masyarakat dapat digambarkan dengan “aku berbelanja atau membeli, maka aku ada”. Dengan pernyataan berikut dapat ditarik kesimpulan dimana perilaku konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat tidak hanya mengkonsumsi kegunaan barang itu saja namun terbangunnya eksistensi sang pembeli atau pemiliknya. Dari konsumsi tanda atau sign dari sebuah barang atau komoditas menunjukan eksistensi atau keberadaan dari pemiliknya. Ketika sebuah barang atau benda yang dibeli tersebut keluaran baru dan modern, terindikasi menggambarkan individu yang membelinya sebagai orang modern karena mengikut trend.

Tindakan konsumtif yang dilakukan oleh Bloomwood dalam film tersebut, memperlihatkan impact atau dampak yang besar bagi individu karena dapat mempengaruhi rasio. Rasio masyarakat modern yang telah dikuasai oleh komoditas, maka akan memunculkan pemikiran: “ingin membeli”, “membeli”, “membeli lagi” dan “membeli terus” hingga memunculkan perilaku High Consumption. Dalam film terwujud dari kata-kata aktris utama yaitu “when I get shop, the world is better” meskipun dengan terus berbelanja dan mengkonsumsi seorang individu dapat terlilit hutang atau debt. Kesimpulannya Kapitalis menciptakan komoditas yang ditujukan pada Society Wants—not Needs (bahasa penulis) untuk dikonsumsi oleh masyarakat, ketika individu mengkonsumsi barang atau benda yang sama dengan masyarakat yang dianggap “maju” atau “modern”, maka individu tersebut seolah-olah menunjukan eksistensi keberadaannya dan lebih populer. Padahal kondisi sebenarnya mereka sedang dikuasai dan terbelenggu oleh kapitalis. Done!

No comments:

Post a Comment