Pada tugas kali ini penulis akan mencoba
mereview kembali film yang dipertontonkan pada perkuliahan sebelumnya yaitu Confession of Shopaholic melalui sudut
pandang teori-teori yang berhubungan dengan globalisasi dan perilaku
konsumerisme. Terlihat pada film tersebut bagaimana, Rebecca Bloomwood sang
pemeran utama dari film ini yang akan disebut selanjutnya pada review ini
dengan “masyarakat” untuk mendefinisikan yang lebih luas lagi. Film dengan
latar atau setting yang diambil di negara Amerika tersebut, bagaimana
menunjukan masyarakat Amerika sebagai salah satu negara maju paling modern
didunia begitu terbelenggu dengan kemajuan zaman yang ditandai dengan adanya
globalisasi dan meningkatnya perilaku konsumsi masyarakatnya sebagai akibat
dari perkembangan dunia.
Pada film tersebut Bloomwood sebagai
gambaran dari masyarakat modern saat ini hidupnya begitu terbelenggu dan
terkuasai oleh modernitas lebih rinci lagi dalam hal mode atau fashion. Bagaimana masyarakat modern
saat ini layaknya terikat kepada sesuatu yang sebenarnya menguasai seperti
masyarakat yang hidup pada abad sebelum pencerahan yang terbelenggu oleh kuasa
dogma agama. Masyarakat seperti terikat dan begitu membutuhkan akan sebuah
barang atau komoditas ekonomi yang dihasilkan oleh para kapitalis contohnya
mode berbusana. Dalam bahasanya Marcuse yang terjemahkan dalam karyanya yang
paling populer yaitu One Dimensional Man,
dimana masyarakat modern saat ini adalah masyarakat yang One Dimenson atau satu dimensi. Masyarakat modern saat ini dengan “kesadarannya”
mengikuti begitu saja jalan kehidupan yang sebenarnya telah dikuasai oleh para
kapitalis demi kepentingan dan tujuan mereka. Kapitalis dengan sengaja
menciptakan “kesadaran palsu” kepada masyarakat modern kini, dengan menawarkan
teknologi-tekonologi yang semakin maju yang menandakan kehidupan modern yang
“katanya” dapat meringankan dan membantu pekerjaan manusia agar lebih cepat dan
efisien. Hal inilah yang dilihat oleh Marcuse, bagaimana pada zaman modern ini
antara needs atau kebutuhan dan wants atau keinginan batasnya menjadi
kabur. Seperti pada film tersebut bagaimana si Bloomwood tidak dapat mengontrol
dirinya untuk tidak berbelanja pakaian-pakaian yang sebenarnya ia sendiri tidak
membutuhkannya, namun didalam diri ada keinginan untuk membeli agar lebih
terlihat modern atau dalam bahasa anak gaul, agar kelihatan lebih Hits.
Tidak berbeda jauh dengan Marcuse, Jean Baudrillard
juga melihat masyarakat modern kini adalah sebagai masyarakat yang konsumtif.
Baudrillard melihat perilaku konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat modern
kini juga penting untuk dilihat selain hubungan-hubungan produksi-produksi oleh
para pemilik kapita untuk menjelaskan dinamika kehidupan masyarakat modern.
Ketika Marx melihat masyarakat dari sudut pandang produksi dimana siapa yang
menguasai moda produksi atau materi maka dapat menguasai dan mempengaruhi
masyarakatnya. Baudrillard kritis melihat hubungan yang terdapat pada kegiatan
konsumsi atau paska produksi dalam konteks ini berbelanja yang dilakukan oleh
masyarakat yang mana justru mengkonsumsi sign
atau tanda. Banyak plesetan yang didapatkan penulis ketika membaca tulisan
tentang Baudrillard dan tema-tema konsumsi. Ketika filsuf Descartes mengatakan
“Cogito Ergo Sum” yang berarti aku
berpikir maka aku ada, maka pada zaman modern saat ini masyarakat dapat
digambarkan dengan “aku berbelanja atau membeli, maka aku ada”. Dengan
pernyataan berikut dapat ditarik kesimpulan dimana perilaku konsumsi yang
dilakukan oleh masyarakat tidak hanya mengkonsumsi kegunaan barang itu saja
namun terbangunnya eksistensi sang pembeli atau pemiliknya. Dari konsumsi tanda
atau sign dari sebuah barang atau
komoditas menunjukan eksistensi atau keberadaan dari pemiliknya. Ketika sebuah
barang atau benda yang dibeli tersebut keluaran baru dan modern, terindikasi
menggambarkan individu yang membelinya sebagai orang modern karena mengikut trend.
Tindakan konsumtif yang dilakukan oleh
Bloomwood dalam film tersebut, memperlihatkan impact atau dampak yang besar bagi individu karena dapat
mempengaruhi rasio. Rasio masyarakat modern yang telah dikuasai oleh komoditas,
maka akan memunculkan pemikiran: “ingin membeli”, “membeli”, “membeli lagi” dan
“membeli terus” hingga memunculkan perilaku High
Consumption. Dalam film terwujud dari kata-kata aktris utama yaitu “when I get shop, the world is better”
meskipun dengan terus berbelanja dan mengkonsumsi seorang individu dapat
terlilit hutang atau debt. Kesimpulannya
Kapitalis menciptakan komoditas yang ditujukan pada Society Wants—not Needs (bahasa penulis) untuk dikonsumsi oleh
masyarakat, ketika individu mengkonsumsi barang atau benda yang sama dengan
masyarakat yang dianggap “maju” atau “modern”, maka individu tersebut
seolah-olah menunjukan eksistensi keberadaannya dan lebih populer. Padahal
kondisi sebenarnya mereka sedang dikuasai dan terbelenggu oleh kapitalis. Done!
No comments:
Post a Comment